Rabu, 21 Juli 2010

Setting keamanan pada tingkat lanjut dan pembatasan akses pada WLAN

1.Firewall
Pada firewall terdapat 4 pilihan :

a. Block Anonymous Internet Requests

Jika kita mengaktifkan fitur ini, kita dapat melindungi jaringan kita dari deteksi, yang biasanya menggunakan “ping”. Fitur ini juga menyembunyikan port-port jaringan kita, sehingga user sulit mengakses jaringan lokal kita dari jaringan luar.

b. Filter Multicast

Jika kita mengaktifkan fitur ini, kita tidak dapat menerima trafik multicast yang terkadang dikirim oleh jaringan lain.

c. Filter Internet NAT Redirection

Jika kita mengaktifkan fitur ini, kita dapat mencegah akses menuju server lokal dari komputer-komputer lokal lainnya, dengan menggunakan Port Forwarding.

d. Filter IDENT (port 113)

Jika kita mengaktifkan fitur ini, kita dapat mencegah serangan dari luar melalui internet port 113. Namun untuk beberapa aplikasi port ini dibutuhkan.

  1. VPN (Virtual Private Network)

Setting VPN memungkinkan lewatnya trafik VPN melalui router Access Point kita.

Pada setting ini terdapat 3 pilihan :

a. IPSec Passthrough

Jika kita mengaktifkan fitur ini, maka kita memperbolehkan trafik IPSec

b. PPTP Passthrough

Jika kita mengaktifkan fitur ini, maka kita memperbolehkan trafik PPTP (ini yang digunakan oleh Windows VPN)

c. L2TP Passthrough

Jika kita mengaktifkan fitur ini, maka kita memperbolehkan trafik L2TP

Setting Pembatasan Akses

Setting ini bekerja pada untuk membatasi akses internet berdasarkan beberapa parameter:

1. Daftar PC (User)

2. Hari

3. Waktu/Jam

4. Service

5. Blokir Website (berdasar alamat URL atau berdasar kata kunci)

Macam-macam pembatasan / pemblokiran yang dilakukan
:
a.Pembatasan akses PC yang tidak boleh menggunakan hotspot yang kita miliki
b.Pembatasan akses penggunaan internet pada waktu tertentu.
c.Pembatasan akses situs-situs internet yang digunakan pada hotspot yang kita miliki.

Dalam pemblokiran situs-situs pada suatu hotspot, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
a.Pemblokiran situs dengan URL Address. Pengaturan ini digunakan untuk membatasi situs-situs yang tidak boleh dibuka oleh client, dengan memasukkan URL Address tersebut.
b.Pemblokiran situs dengan keyword. Pengaturan ini digunakan untuk membatasi situs-situs yang tidak boleh dibuka oleh client, dengan memasukkan keyword yang tepat.

Rabu, 14 Juli 2010

security pada wireless LAN

Tool security WR/AP
1. Disable SSID (SSID tidak dibroadcast)
2. Mac filter
3. Ip statis for client
4. WEP/WPA
5. Radius server

SSID
- Tidak ada enkripsi
- Tidak ada autenfikasi

WEP
- Ada enkripsi
- Static key

WPA
- Ada enkripsi
- Autenfikasi
- Dynamic key

WPA2
- Ada enkripsi
- Autenfikasi
- Dinamic key
- Enkripsi AES

Langkah awal yang kita lakukan adalah membuat nama SSIDnya, jika SSID ini dalam keadaan enable maka user dapat mengetahui SSIDnya dan dapat konek pada jaringan tersebut.

WPA
Menggunakan enkripsi TKIP untuk melindungi jarigngan.kita juga memasukkan password jika ingin koneksi pada jaringan tersebut.



WPA2
Pada WPA2 kita menggunakan enkripsi AES dan untuk koneksi kita juga memasukkan password sesuai yang kita inputkan pada konfigurasinya.



WEP
WEP merupakanpenggunaan urutan nilai heksadesimal yang bersal dari sebuah enkrepsi sebuah passphrase.
setelah kita mengetikkan passphrase kemudian klik generate maka akan dihasilkan 4 buah key kemudian pilih salah satu dari key tersebut untuk melakukan koneksi.


Pada mode manfilter akses berdasarkan alamat MAC,terdapat 2 filtering:
1.prevent

2.premit
hanya user yang MAC address masuk daftar MAC address saja yang bisa berkoneksi

Selasa, 06 Juli 2010

WLAN infrastruktur

Mode Jaringan WLAN

Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN,

akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan

dengan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan

SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device.

Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat

digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi

antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.

Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing

komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini

tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan

berkabel.

Mode Infrastruktur

Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau

berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan

mode infrastruktur (gambar 1).

Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi

utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan

jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access

point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Gambar 1. Mode Jaringan Infrastruktur

Untuk melakukan komunikasi 2 buah komputer atau lebih pada mode Infrastruktur,

semua komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan wireless harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi dan Access Point.

Teknologi Wi-Fi yang tersedia :

standard

Frekuensi

Teknik modulasi

Kecepatan

IEEE 802 11.a

5,8 GHz

OFDM

54 Mbps

IEEE 802 11.b

2,4 GHz

DSSS

11Mbps

IEEE 802 11.g

2,4 GHz

OFDM

54 Mbps

IEEE 802 11.n

5,8 GHz

OFDM

108 Mbps

Pada mode jaringan infrastruktur kita dapat menggunakan :

  • Access point
  • Wireless router atau wireless bridge

Kelebihan dari kedua perangkat diatas ialah kedua perangkat tersebut dapat menghubungkan antar dua jaringan yaitu jaringan wireless dan jaringan kabel.

ANALISA

Pada WLAN mode infrastruktur ini kita harus menggunakan accses point agar dapat berkomunikasi antar PC.Access point merupakan alat untuk menghubungkan pengguna dengan penyedia internet(ISP).
Salah satu contoh access point ini adalah wireless router,yang memiliki kemampuan setingkat router pada komunikasi wireline karena dapat menfodwardkan data tetapi secara wireless.

Dalam konfigurasi WLAN mode infrastruktur berdasarkan pratikum yang telah dilakukan kita menggunakan 3 buah PC, yang mana 2 buah PC menggunakan wireless adapter bertindak sebagai client, dan 1 PC lagi bertindak sebagai server dimana wireless bridge di konfigurasi pada PC ini.

Wireless bridge di konfigurasi sesuai yang terdapat atau mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada CD wireless bridge. kemudian konfigurasi Ipnya,

IP address : 192.168.1.2

Subnet mask : 255.255.255.0

Default gateway : 192.168.1.1

Lalu, buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada

net browser kosong. Ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. 192.168.1.1 merupakan IP address default dari wireless bridge Linksys ini. Ketik admin pada username dan pada password (username dan password default wireless bridge Linksys ini adalah admin)

Pada tab set up:










tab wireless









Pada konfigurasi WLAN infrastruktur terdapat beberapa parameter , yaitu :

  • Nama SSID harus sama pada setiap satu kelompok wireless LAN mode infrastruktur
  • Harus terdapat dalam chanel yang sama pada satu kelompok. Untuk menghidari interferensi, tiap kelompok yang berbeda baiknya menggunakan channel yang berbeda, dapat menggunakan channel 1, 4, 7 dan 11. atau yang lainnya.
  • Menggunakan IP address LAN yang sama pada satu kelompok, yaitu pada pratikum ini adalah : 192.168.1.1
  • IP address WAN : berbeda-beda, IP ini diberikan oleh router PCR (router tempat atau lokasi dimana anda berada).
pada pratikum ini untuk mengkoneksikan dengan client secara automatic,sehingga kita tidak perlu menetukan IP address,subnet mask dan gatewaynya lagi.




coba-coba

coba-coba apa yach????????
wkwkwkwkwkww